[FREE CHAPTER] Di Pinggir Kolam, Mengaji kepada Ikan-Ikan by Daru Sima S
Adalah Puisi yang Mendekatkan,
Adalah Puisi yang Menguatkan
DI PINGGIR KOLAM, MENGAJI KEPADA IKAN-IKAN
Penulis: Daru Sima S
Proofreader: Dangaji
Desain Cover & Layout: Wirasatriaji
Cetakan Pertama Agustus 2018
Penerbit
UNSApress
Email: unsaku27@yahoo.com
Fanspage: Penerbit UNSA Press
xiv + 126 hlm. ; 13,5 cm x 20 cm
ISBN : 978-602-74393-8-2
Palugon,
Pintu Masuk Sebuah Kota
jika hendak ke Jakarta dari arah timur,
setelah dari Wanareja, tengoklah jalanan menggunung ke utara
ada baling-baling kesempatan sebuah kota
pintu masuknya terjaga dua puluh empat ribu malaikat
sungai Cisarua ialah pertanda kabut pohon pinus setelah hujan
menjadi doa panjang para lajang
menghamba diri ke langit rantau
jika kamu hendak ke Yogya, dari arah barat
tengoklah ke utara
barangkali cinta sebuah kota sedang tumbuh di sana
Palugon, 2016
Aku Selalu Ingin Mencintaimu
aku selalu ingin mencintaimu
dengan isyarat hujan
dan kata-kata tak terbantahkan
dengan kasih menjulang
dengan maklumat badan
barangkali takjub seluruh daun
malam dan angin
tualang yang menakik kelok
menebas laju kurusetra
adalah meja-meja yang remuk
panggung dengan hias akik
ketuklah pintu itu. ucapkan salam kelembutan
menukik ke langit
alastu yang dicita-citakan sedari matahari terbit
bukalah tanpa kedadapan
kasih. kasih. kasih.
bajumu di jentera, lukis aku. lukis aku
Palugon, 2017
Saturasi
aku ingin kamu, meniriskan remah cinta ibu
selepas hujan sehabis angin limbubu
cuaca amat berat, gerimis di matamu turun
kamu kesepian untuk menuntaskan rindu
dengan ketidaktahuanku, kurayu kamu
dengan lagu, lewat intonasi yang basah
merumuskan katakata
kau dengar kekasih
jenjang lautku selalu berjarak
kularung sedemikian dekat
agar aku tuntas menjadi aku
kau dan aku berumah satu
Palugon, 2018
Mengaji kepada Ikan-Ikan
1
datanglah kepada ikan-ikan
pada tasbih terumbu karang, pada doa ombak
yang dikabar deburkan gunung ke lembah, laut ke sabana
bergegaslah saat pekat
bermujahadah selepas pepat,
demi padatnya belulang yang memuncul dari semesta tubuhmu
2
dan tebarlah jala
seluas kedalaman hatimu yang diendapkan sewaktu malam
kelak ketika rumah bergenderang ditabuh
isteri dan anakmu menjelma sekuntum bunga mawar
3
ketika ikan-ikan memasrahkan diri
dan jala merumuskan ceritanya sendiri
bangunlah puisi di altar-altar mimpi
sebab puisi tak memupuk kisah nisbi
4
nyiur menamatkan badai
di pembaringan ikan memercayai keadaan
“berkumpulah, berkumpulah”, katamu
5
di dermaga, perahu menamatkan terik
seusai dingin gemeletuk…….. BACA SELENGKAPNYA KUMPULAN PUISI INI DENGAN MEMESAN VIA
-WA admin Unsa Press 082111094238
-FP Penerbit Unsa Press
-Toko buku Togamas
-Via komentar web unsapress
Bagus thor…